timezone
“Del, mau main yang mana dulu?” Tanya Zetta saat mereka sudah berada di dalam wahana bermain.
“Lo mau yang mana? Gue ikut aja,”
Gadis itu memutari tempat tersebut dan berhenti pada salah satu permainan, “kita mulai sama ini dulu oke? Cek hoki, kalau dapet seratus berarti hoki kita hari ini bagus,” katanya sambil menunjuk permainan tersebut.
“Oke, siapa mau duluan?” Kata Delta.
“Gue,”
Mereka mencoba masing-masing sebanyak tiga kali dan selama tiga kali putaran itu tidak ada yang berhasil memasukan bola ke lubang 100, “ah udah ah, kayanya emang ga hoki hahahaha.” Ucap Zetta sambil tertawa melihat kenyataan bahwa dia hanya bisa memasukan ke lubang nomer 5, 7 dan 15.
“Del main basket yuk,” ajak Zetta, yang diajak mau-mau saja, karena sejak awal ia ingin menemani Zetta menghilangkan jenuh dalam dirinya.
“Ada hukumannya dong,” ucap Delta sebelum Zetta menggesek kartu pada mesin bola basket.
“Boleh, apa?”
“Yang kalah, nyanyi di depan kasir.”
Zetta tidak setuju, bagaimana jika dia kalah? karena dia tidak mahir bermain basket, walupun bukan bermain di lapangan, tetapi sama saja. Jika ia sepakat dengan Delta, sama aja seperti bunuh diri, “GAAKKKK, jangan nyanyi dongggg, yang lain.”
“Yaudah maunya apa?”
“Beli minum ajaa, pasti lo haus kan? Iya kann? Oke minum aja yaaa, apalagi abis main basket pasti capekkkkkk,” pinta gadis itu sepetti anaka kecil yang ingin permen.
“Hahaha yaudah boleh deh,’
Tak terasa ternyata mereka telah menghabiskan seratus lima puluh ribu untuk bermain basket, dan dimenangi oleh Delta, kemudian mereka pindah ke tempat boxing, meluapkan kekesalan Zetta kepada sang Ayah, bermain bom bom car, mencoba hampir setiap permainan yang bisa dimainkan oleh orang dewasa. Hingga akhirnya Delta mengajak Zetta untuk mencoba mengambil boneka sebagai penutupan, tes hoki lagi katanya.
Sisa saldo di dalam kartu tinggal dua puluh lima ribu, mereka hanya bisa melakuakan empat kali percobaan dan berharap bahwa dewa baik hati sedang berpihak kepada mereka.
Zetta yang pertama mencoba, dan gagal, dia kesal karena sepertinya benar-benar hari ini bukan harinya dia. Bergantian dengan Delta, saat percobaan pertama, benar-benar sayang disanyangkan karena nyaris sedikit lagi boneka itu akan jatuh pada lubang.
“Main sekali lagi Ze,” suruh Delta.
“Ga ah, ga bakalan dapet juga sih gue, lo aja.”
Delta mencoba untuk yang kedua kalinya, dan sepertinya dewa baik sedang lewat atau mungkin berpihak kepadanya atau bisa jadi mengabulkan doa Zetta sepuluh detik yang lalu, ‘semoga kali ini dapet’ kata gadis itu.
Dan benar saja, Delta mendapatkan sebuah boneka beruang berukuran sedang. Yang di sebelahnya malah kegirangan karena melihat temannya berhasil mendapatkan boneka dalam percobaan kedua.
“KEREEEEENNNN!!!!!” teriak Zetta yang tanpa sadar memeluk laki-laki di hadapannya itu.