sunmori

“Temen-temen lo beneran gapapa kalau gue ikut?” Tanya Kale entah yang sudah ke berapa kalinya karena melihat begitu banyak teman Hail yang sedang berkumpul.

“Gapapa Kale, lo mau tanya itu berapa kali lagi? Hahaha,” balas Hail sambil tertawa.

Yang lain sedang asik dengan partnernya masing-masing. Alia bersama Yazi, Kale yakin mereka pasti love hate relationship, karena sepanjang perjalanan yang dilihat Kale kadang Alia tertawa kencang sekali akibat perkataan Yazi atau kadang memukul Yazi saat laki itu menambah kecepatan motornya.

Tak ada bedanya dengan Alia dan Yazi, Hail dan Kale juga seperti itu hanya saja gadis itu tidak seberani Alia untuk memukul Hail saat laki itu menambah kecepatannya. Mereka membicarakan banyak sekali saat di perjalanan.

“Lo kaya gini tuh setiap minggu?”

“Kadang aja Kal, kalau gue lagi luang, kan OSIS sering ada acara,” Kale mengangguk paham, pasti laki-laki di depannya ini sibuk sekali.

“Menurut lo Il, serunya sunmori apa?” Gadis itu tidak berhenti-berhenti bertanya tentang hal yang pertama kali ia lakukan, karena ini kali pertamanya selama tujuh belas tahun Kale di dunia ini melakukan kegiatan seperti sekarang.

Hail tertawa, “refreshing Kal, kalau gue lagi cape sama tugas sekolah atau lagi pusing sama OSIS, sunmori seru sih. Emang lo ga dapet serunya?”

“Ohhhh,” balas Kale sambil menganggukkan kepalanya, Hail dapat melihat hal itu dari spion motornya, “seruuuuu, soalnya rame gitu, apalagi ini bener-bener hal baru di hidup gue!” Kata gadis itu bersemangat.

“kapan-kapan gue ajak lagi kalau gue mau sunmori, lo mau ga?” tanya Hail, pertanyaan itu cukup membuat Kale terkejut karena tandanya dia punya kesempatan berteman dengan Hail setidaknya sampai sunmori selanjutnya.

“Mau lah!! Seru banget, tapi ajak Alia gapapa?”

“Ya gapapa Kal, asal Alia mau, ajak aja.”

Cukup lelah setelah keliling selama satu setengah jam, akhirnya mereka berhenti di Alam Sutera untuk membeli minum dan jajanan yang ada di pinggir jalan.

“Jes, ajak Kale gabung,” suruh Hail kepada Jessy— crush Dehan, sebelunm ia pergi menghampiri teman-teman lakinya.

“Aman Il, ga akan lecet sama gue hahahaha,” balas Jessy sambil menggandeng tangan Kale, “ayo ke sana Kal, temen lo si Alia ada di sana.”

Kale, Alia dan Salsa sedang tertawa karena mendengar lelucon dari Jessy. Lanjut menceritakan Rara— teman sekolah Kale yang sedang menjadi perbincangan hangat oleh sekolah Jessy karena berpacaran dengan tiga orang sekaligus.

“Sumpah emang si Rara anjir banget, bisa-bisanya dua orang dari sekolah gue terus satu lagi dari sekolah lo.” Kata Jessy, mendengarkan Jessy cerita sangat seru,, karena gadis itu sangat asik pembawaannya.

“Rara yang mana sih Al?” Tanya Kale di tengah-tengah percakapan.

“HAH? Lo ga kenal Rara, kal?” Jessy kaget dengan pertanyaan Kale.

Alia sudah tidak heran dengan Kale, “yang selebgram Kal, dulu dia sempet manggil lo pas tau kalau lo adenya kak Bara.” Jelas Alia, “udah biasa Jes, si Kale sama anak sekelas aja suka lupa namanya siapa.” Lanjutnya pada jessy.

“Gokillllll, gue kira ga ada yang ga kenal Rara, hahahaha. Eh tapi lo kenal gue ga Kal? Jangn bilang lo juga lupa lagi.” Tanya Jessy.

“Kenal, lo yang DM gue waktu itu kan? Anak Satu Jaya.” Jessy merasa senang karena ternyata Kale ingat dengannya.

“Kak, kalo sama aku inget ga?” Tanya Salsa ikut-ikutan Jessy.

“Ya kenal dong Sal, lo kan sering ketemu Alia.”

“Eh iya Kal, lo ceweknya Hail ya?” Ucap Jessy yang membuat Kale, Alia serta Salsa kaget.

“Sumpah lo bisa mikir kaya gitu dari mana Jes?” Balas Kale dengan cepat.

Yang ditanya malah tertawa, “hahaha ya gampang aja sih, soalnya kata Hail, dia gamau bawa cewe sunmori kalau bukan ceweknya. Berarti lo cewenya kan?”

Alia sudah menahan dirinya untuk tidak meledek Kale sekarang juga, berbeda dengan Salsa yang penasaran apakah Ketua OSIS di sekolahnya benar-benar berpacaran dengan adik Genta Bara.

“Sumpah, engga Jes, gue temenan doang sama dia.”

“Temen apa temen?” Ledek Jessy yang membuat mereka semua tertawa.

“Temen. Seriusssss.” Jawab Kale sambil mmebuat tangannya membentuk angka V.

Mereka kembali ke posisinya masing-masing, melakukan perjalanan pulang karena hari ini cukup mendung, jadi mereka memotong rute perjalanan.

“Gimana si Jessy? Seru ga?” Tanya Hail saat sudah di motor.

“Seruuu, anaknya emang suka banget cerita gitu ya Il?”

“Iya suka cerita sih kata Dehan, lo juga kan suka cerita Kal.”

“Tapi kayaakkkk kalau Jessy yang cerita tuh seru gitu tau, asik banget anaknya!”

“Ya makanya Dehan suka,” balas Hail.

Entah keberanian dari mana Kale bisa mengeluarkan pertanyaan seperti ini dari mulutnya, “kalau lo, suka gue ga?”

“Apa, Kal?” Ucap Hail kepada Kale, yang ditanya malah menggelengkan kepalanya, meminta Hail melupakan pertanyaannya tadi.

Sekitar lima menit perjalanan sejak Kale minta agar Hail melupakan pertanyaannya, hanya ada hening diantara mereka. Sampai akhirnya mereka harus memberhentikan kendaraannya karena lampu lalu lintas.

“Suka, Kal,” Kata Hail dengan sangat tiba-tiba ketika mereka sedang menunggu lampu yang terpampang di depannya berubah dari merah menjadi hijau.