03. Nail Art

Saat ini mereka sedang berada di dalam mobil sambil mendengarkan playlist lagu yang selasa putar. Baskara hanya mendengarkan Selasa yang bernyanyi di sebelahnya.

I'm sorry for the stupid shit I said. you ordered fun, I served you threats. It's probably good you left 'cause I finally admit” teriak Selasa sambil menyanyikan salah satu lagu gari NIKI yang berjudul I like u.

“Bas ayo nyanyi bareng sama aku!” Baskara menoleh ke arah selasa.

“Kamu aja, aku yang dengerin kamu nyanyi.”

Selasa yang mendengar jawaban itu pun langsung melanjutkan nyanyiannya yang tadi sempat terpotong “i like you, i like you, i like you. Sorry, i never meant to,” sambil menganggukan kepalanya kearah Baskara.

Lagu demi lagu berputar yang dibarengi dengan suara Selasa yang bernyanyi.

“Nih, minum dulu.” Suruh Baskara sambil memberikan botol minum kepada Selasa. Gadis itu hanya mengangguk sambil mengambil botol yang Baskara kasih.

“Aduhhh cape juga ternyata, apalagi mereka ya kalo konser,” ucap Selasa setela menenggak minumnya, “oh iya, makasih minumnya.”

“Yaudah istirahat dulu, nanti dilanjut lagi nyanyinya.”

“Iyaaa, eh aku mau MCD bassss, beli dulu mau ga?” Tanya Selasa setelah cape dengan nyanyianya.

“Boleh, mau makn di sana atau gimana?”

“Di mobil aja boleh gaaa? kita drive thru.” Tawar Selasa.

“Boleh Sel, di MCD deket giant ya, biar sekalian aku belok.” Jawabnya sambil mengambil arah kanan untuk belok ke arah MCD, Selasa mengacungkan jempolnya tanda bahwa ia setuju.

Tak perlu menunggu lama karena memang saat ini drive thru tidak ramai. Mereka sudah mendapatkan pesanannya yangg di mana Selasa membeli panas spesial sedangkan Baska membeli double chesseburger.

“Mau parkir dulu ga? biar kamu bisa makan juga.” Tawar Selasa.

“Ga usah, kamu makan aja, aku masih belom laper kok.”

“Dihhh yaa tetep aja makan.” Suruh Selasa sambil memuka saos. “Ini aku makan dulu, nanti kalo udah selesai mobilnya biar aku yang bawa, gantian kamu yang makan.”

“Gausah cantik, aku masih belom laper serius.” Tolak Baskara yang sedang mengendarai mobil, “lagian bentar lagi juga sampe kok.”

“Ya sama ajaaaaa, lagian ini kalo udah adem ga enak.”

“Iya nanti aku makan sambil nungguin kamu Sel.” Jawabnya yang diberi anggukan lagi oleh Selasa.

“Awas ya ga makan, aku cekek kamu.” Baska yang mendengar itu hanya bisa tertawa, gadis di sampingnya itu selalu bisa membuat harinya lebih seru.

Tak butuh waktu lama, mereka sudah berada di tempat yang dituju. Selasa sedang menunggu sebentar di kursi tunggu bersama Baskara sampai akhirnya ada seorang wanita yang memanggilnya untuk mengajak ke tempat duduk dimana ia akan menghias kukunya.

“Kamu kalo bosen samper aku yaaa.” Ucap Selasa sebelum ia pergi menghampiri wanita itu.

“Iya cantik, udah sana samperin dulu.”

Baskara menunggu Selasa dengan memperhatikan gadisnya itu dari tempat duduknya. Sambil sesekali membuka ponselnya yang mendapatkan pesan dari teman-temannya untuk mengajaknya untuk keluar.

Ia mematikan ponselnya setelah mejawab bahwa saat ini ia tidak bisa, dan ia akan menyusulnya nanti saat setelah mengantar selasa pulang. Ia kembali memperhatikan Selasa dan ternyata saat ini, orang yang ia perhatikan menoleh ke arahnya.

“Kenapa?” Tanya Selasa tanpa suara karena tidak ingin mengganggu yang lain.

“Gapapa.” Jawabnya tanpa suara juga.

“Ohhhhh, lama yaa? tunggu sebentar lagiiii yaaaa.” Balasnya sambil memamerkan giginya.

“Engga, iya gapapa sel.”

Setelah menunggu sekitar setengah jam dari percakapan mereka tadi, akhirnya Selasa selesai dan menghampiri Baskara yang masih setia memperhatikan setiap gerak gerik Selasa.

“Liat deh, bagus kaannnn.” Ucap Selasa sambil menggerak-gerakan jarinya yang sudah terhias dengan rapih.

“Coba aku mau liat, jangan gerak-gerak jarinya.” Pintanya, Selasa langsung berhenti menggerak-gerakan jarinya yang sekarang Baska sudah bisa lihat dengan jelas. “Bagus, lucu banget pas udah jadi.” Ucapnya.

“Iyaa mbanya keren bgt dah buatnya, mau sungkem aku jadinya HAHAHAHA.” Baska yang mendengar itu pun ikut tertawa bersama.

Ini merupakan salah satu dari banyaknya hal yang amat ia sukai dari diri Selasa, Selasa yang selalu membuat hari-hari Baska menjadi lebih terisi dengan ocehan-ocehan yang keluar dari mulutnya.