02. meet baska’s mom

Mereka sedang memasuki rumah laki-laki itu, rumah dengan luas 1500 M² yang di kelilingi dengan halaman yang sangat luas.

Ini kali ke-tujuh Selasa main ke rumah Baskara, dan perempuan itu masih amat takjub dengan luasnya rumah laki-laki itu. Rumah sebesar ini hanya di tempati oleh ia dan mama nya, dan terkadang kakak perempuannya yang datang sebulan sekali karena sedang menempuh pendidikan di Jerman.

Pagi ini jam masih menunjukan pukul 10.12. Mereka berjalan masuk ke ruang tamu yang sudah di tunggu kedatangannya oleh mama Baska.

“Halo cantik!” Sapa mama baska di ruang tamu, “Lama banget ih mama ga liat kamu.”

“Halo mah, gimana, sehat?” Tanya selasa menghampirinya.

“Sehat dong, kamu sehat juga kan?”

“Sehat mah.” Jawabnya sambil tersenyum. Baska hanya tersenyum saat melihat dua wanita yang ia sayangi bertemu kembali.

“Kak sora kapan pulang mah?” Tanya baskara.

“Minggu depan, kamu ga nanya emang?”

“Engga, aku lupa.”

“Kebiasaan,” jawabnya sambil menggelengkan kepalanya, “Kesana yuk sel, mama mau ajak kamu bikin cake.” Ajaknya ke arah dapur.

“Ayo mah!! Udah lama ya kita ga bikin cake lagi.”

“Iya, terakhir sebelum mamah ke jepang ya?” Tanyanya, itu sekitar 1 bulan yang lalu saat kali ke-lima selasa main ke rumah baskara.

“Iyaaa, makanya udah kangen banget.”

“Nah ayo bikin! Bas kamu tunggu aja ya, jangan ikut-ikutan, mamah mau sama selasa dulu.”

“Iya mah, nanti kalau udah, selasanya aku pinjem yaa!” Pinta baskara yang dihadiahi tawa oleh mama serta selasa.

Mama Baskara dan selasa sedang asik membuat kue stroberi di dapur sambil sesekali menertawakan hal-hal yang mereka bicarakan. Baskara hanya menyaksikan mereka dari sofa sambil sesekali tersenyum.

“Apalagi pas Baska cerita ke mama pas dia awal-awal suka sama kamu, aduhhhh setiap hari ngomongnya cuma ‘mamah, Selasa hari ini pulang naik ojek lagi’ ya ampunnn mamah sampe geleng-geleng sel dengernya.”

“Hah Baska ngomong gitu mah?” Kaget selasa saat mendengar hal tersebut.

“Iyaa sel, sampe mama bilang ‘ya kamu samperin bas, kamu anterin pulang, jangan cuma ngomong sama mama’ nahh dari situ tuh dia mulai berani ajak kamu pulang bareng.”

“Ooohhh hahahaha.” Tawa selasa yang membuat Baska menoleh ke arah mereka.

“Tuh anaknya ngeliatin kesini.” Bisik mama Baska pada Selasa sambil melihat ke arah Baska.

“Ngomongin aku ya?” Tanya Baska di duduknya.

“Enggaaa, pede banget kamu.” Jawab Selasa sambil menuangkan gula.

Mama memasukan adonan kue yang sudah jadi ke dalam oven dan menunggu sekitar 30 menit agar adonan tersebut matang.

Sambil menunggu, mereka bertiga menghabiskan waktunya untuk berbincang-bincang tentang hal-hal yang sudah di lalui selama sekolah.

“Oh iya abis ini aku mau ajak selasa ke supermarket ya ma.”

“Kapan? nanti aja dong sorean, kan baru abis bikin cake.”

“Iyaudah sore, nanti jam 3 aja.” Jawab Baska.

“Iya boleh, emang udah bilang selasa?”

“Belom sih,” jawabnya sambil memamerkan giginya. “Mau ga sel?” Tanyanya pada Selasa.

“Ya mau ajaa bas.”

“Oke nanti jam 3 ya mah.” Ucap Baska.

Di sela-sela obrolan mereka, oven telah berbunyi yang menandakan bahawa isi dalam oven telah matang. Mama Baska segera membuka oven dan mengambil adonan yang menjadi bolu.

Selasa membantu mengangkat bolu yang akan di pindahkan ke tempat untuk diberi hiasan stroberi serta whipped-cream.

Selang 15 menit, kue stoberi yang mereka buat telah jadi. Selasa mengambil gambar cake tersebut dan mengunggahnya di instagram story.